Kredit dan Pinjaman

Agunan adalah: Pengertian, Fungsi, Syarat, dan Jenisnya

December 29, 2023
Penulis
Rabbani Haddawi
Isi Artikel

Dalam dunia keuangan dan perbankan, agunan sering kali menjadi kata kunci dalam transaksi kredit. Agunan adalah aset yang diberikan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai jaminan atas kredit yang diterima. Pengertian ini tidak hanya terbatas pada sektor perbankan, namun juga merambah ke berbagai aspek keuangan lainnya.

Apa Itu Agunan?

Agunan adalah aset atau properti yang dijaminkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai jaminan pelunasan kredit. Aset ini bisa berupa benda bergerak maupun tidak bergerak, seperti rumah, tanah, kendaraan, atau saham. 

Jika peminjam gagal membayar pinjaman sesuai dengan kesepakatan, pemberi pinjaman berhak untuk mengambil alih agunan tersebut untuk menutupi kerugian dari pinjaman yang tidak terbayar. 

Agunan ini berperan penting dalam mengurangi risiko kerugian finansial bagi pemberi pinjaman dan menjadi salah satu faktor yang menentukan pemberian serta jumlah pinjaman yang akan disetujui.

Fungsi Agunan adalah

Agunan memegang peranan penting dalam berbagai transaksi keuangan, khususnya dalam proses pemberian kredit. Berikut adalah beberapa fungsi agunan dalam konteks keuangan:

1. Jaminan Pembayaran Kembali Kredit

Agunan berfungsi sebagai bentuk jaminan bagi lembaga pemberi kredit bahwa peminjam akan mengembalikan pinjaman yang telah diterima. Jika peminjam gagal membayar kembali pinjaman sesuai dengan perjanjian, lembaga pemberi kredit berhak untuk menyita dan menjual agunan untuk menutupi kerugian yang dialami.

2. Penurunan Risiko Kredit

Dengan adanya agunan, risiko yang dihadapi oleh pemberi kredit dapat berkurang karena terdapat aset yang dapat dijadikan sumber pelunasan utang jika peminjam tidak dapat memenuhi kewajibannya.

3. Penentuan Nilai Pinjaman

Nilai dari agunan sering kali menentukan jumlah maksimum pinjaman yang dapat diberikan. Umumnya, lembaga keuangan akan memberikan pinjaman dengan jumlah tertentu yang merupakan persentase dari nilai agunan yang diajukan.

4. Pemberian Kondisi Pinjaman yang Lebih Baik

Peminjam yang menyediakan agunan mungkin dapat menegosiasikan suku bunga yang lebih rendah atau kondisi pinjaman yang lebih menguntungkan lainnya, karena risiko pemberi pinjaman menjadi lebih rendah.

5. Peningkatan Akses Keuangan

Agunan memungkinkan individu atau perusahaan yang mungkin tidak memiliki riwayat kredit yang baik untuk mendapatkan akses ke layanan keuangan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan usaha atau keperluan pribadi mereka.

6. Kepercayaan dalam Transaksi

Agunan meningkatkan kepercayaan antara kedua belah pihak dalam transaksi keuangan. Pemberi pinjaman merasa lebih aman memberikan dana, sementara peminjam dianggap lebih bertanggung jawab karena telah memberikan agunan.

Agunan menjadi salah satu elemen kunci dalam struktur perjanjian pinjaman dan transaksi keuangan lainnya, memberikan kepastian dan stabilitas untuk kedua belah pihak yang terlibat.

Syarat Agunan dalam Pinjaman

Syarat agunan dalam transaksi keuangan dirancang untuk memastikan bahwa aset yang dijaminkan memiliki nilai yang cukup dan dapat diandalkan sebagai jaminan. Berikut adalah syarat-syarat umum yang harus dipenuhi oleh sebuah agunan:

  • Nilai yang Cukup: Agunan harus memiliki nilai yang setara atau lebih tinggi dari jumlah pinjaman yang diberikan. Penilaian ini biasanya dilakukan oleh pemberi pinjaman atau lembaga independen yang ditunjuk.
  • Likuiditas: Agunan harus mudah dijual atau diubah menjadi uang tunai. Hal ini penting untuk memastikan bahwa agunan dapat segera diuangkan jika diperlukan.
  • Kejelasan Status Kepemilikan: Peminjam harus memiliki hak penuh atas agunan yang dijaminkan, tanpa sengketa atau klaim dari pihak lain.
  • Dokumentasi yang Lengkap: Agunan harus didukung dengan dokumentasi yang lengkap dan sah, seperti sertifikat kepemilikan, faktur pembelian, dan dokumen legal lainnya yang relevan.
  • Asuransi: Agunan, terutama agunan bergerak seperti kendaraan atau properti, harus diasuransikan terhadap risiko kerusakan atau kehilangan.
  • Legalitas: Agunan harus legal dan diakui oleh hukum yang berlaku, serta tidak terikat dalam kasus hukum yang dapat mempengaruhi nilai atau penjualan agunan.
  • Kondisi Baik: Agunan harus dalam kondisi baik dan tidak mengalami kerusakan yang dapat menurunkan nilai jualnya.
  • Tidak Ada Beban: Agunan tidak boleh memiliki beban atau hipotek dari pihak lain yang bisa menghambat proses penjualan atau transfer kepemilikan.
  • Kelengkapan Data: Untuk agunan berupa properti, harus ada kelengkapan data mengenai luas, lokasi, batas, dan data lain yang relevan dengan properti tersebut.
  • Persetujuan Bersama: Syarat dan kondisi penggunaan agunan harus disetujui oleh kedua belah pihak, baik pemberi pinjaman maupun peminjam.

Memenuhi syarat-syarat ini membantu mengurangi risiko untuk pemberi pinjaman dan memastikan proses pemberian kredit dapat berjalan dengan lancar.

Jenis Agunan yang Dapat Diajukan untuk Pinjaman

Agunan adalah aset yang ditahan oleh pemberi pinjaman sebagai jaminan untuk sebuah pinjaman. Jenis agunan dipilih berdasarkan likuiditas, nilai, dan kemudahan dalam penilaian. Di Indonesia, terdapat berbagai jenis agunan yang diakui dan umum digunakan dalam transaksi perbankan maupun non-perbankan, diantaranya:

1. Agunan Bergerak

  • Kendaraan Bermotor: Kendaraan seperti mobil atau motor yang sudah terdaftar dan memiliki BPKB. Kendaraan ini harus dalam kondisi baik dan nilai jualnya ditentukan berdasarkan tahun pembuatan dan kondisi fisik.
  • Surat Berharga: Termasuk saham, obligasi, dan unit reksa dana. Nilainya fluktuatif dan ditentukan oleh pasar modal. Sangat likuid tetapi berisiko tinggi karena bisa terpengaruh oleh kondisi pasar.
  • Mesin dan Inventaris: Mesin produksi, komputer, dan aset lainnya yang berfungsi dalam operasional bisnis. Nilainya ditentukan oleh umur ekonomis dan manfaat dalam bisnis.
  • Barang Dagang: Stok barang dagang yang siap dijual. Penilaian dilakukan berdasarkan kualitas, umur, dan permintaan pasar.

2. Agunan Tidak Bergerak

  • Properti: Meliputi rumah tinggal, ruko, apartemen, atau real estate lainnya. Penilaian dilakukan berdasarkan lokasi, kondisi bangunan, dan harga pasar di area terkait.
  • Tanah: Tanah kosong atau dengan bangunan. Harus memiliki sertifikat yang sah dan bebas dari sengketa. Nilainya sangat dipengaruhi oleh lokasi dan potensi pengembangan.
  • Tanaman Perkebunan: Termasuk tanaman yang memiliki nilai ekonomi seperti kelapa sawit atau karet. Penilaian bergantung pada usia tanaman dan produksi.

3. Agunan Semu

  • Piutang: Piutang usaha yang bisa dijadikan agunan. Keandalannya bergantung pada kredibilitas debitur dan jangka waktu piutang.
  • Hak Intelektual: Seperti paten, merek dagang, dan hak cipta. Penilaiannya kompleks karena bergantung pada pemanfaatan dan potensi keuntungan di masa depan.

4. Agunan Khusus

  • Logam Mulia: Emas dan perak yang dinilai berdasarkan berat dan kemurniannya. Merupakan agunan yang likuid dan relatif stabil.
  • Polis Asuransi Jiwa: Polis asuransi yang memiliki nilai tunai. Penilaiannya berdasarkan premi yang sudah dibayar dan manfaat asuransi.
  • Deposito Berjangka: Simpanan di bank dengan jangka waktu tertentu. Nilainya pasti dan tidak berfluktuasi.

5. Agunan Lainnya

  • Kapal dan Pesawat: Harus memiliki dokumen yang sah dan dalam kondisi layak operasi. Penilaian tergantung pada umur, merek, dan keadaan fisik.
  • Lisensi Usaha: Hak operasional usaha tertentu yang legal dan memiliki potensi penghasilan.

Pemilihan jenis agunan harus disesuaikan dengan kemampuan peminjam untuk menyediakan aset, serta kebijakan dan persyaratan pemberi pinjaman. Penting bagi peminjam untuk memahami bahwa agunan yang dijaminkan dapat berisiko disita apabila gagal memenuhi kewajiban pembayaran pinjaman.

Menggunakan agunan dalam transaksi keuangan dapat memberikan banyak keuntungan baik bagi debitur maupun kreditur. Debitur mendapatkan akses kepada dana yang dibutuhkan, sementara kreditur mendapatkan jaminan tambahan untuk meminimalisasi risiko. 

Pemilihan jenis agunan yang tepat dan pemahaman akan syarat-syarat yang berlaku sangat penting untuk memastikan proses transaksi berjalan dengan lancar dan aman.

Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam mengetahui lebih lanjut tentang apa itu agunan, ya. Jika kamu tertarik dengan tips dan informasi seputar keuangan seperti artikel di atas, selalu kunjungi laman KitaMapan untuk mendapatkan update terbarunya.

Kamu juga bisa berlangganan newsletter-nya hanya dengan memasukkan alamat email. Yuk, mulai terapkan tips mengelola keuangan dari KitaMapan sekarang!