Investasi

Apa Itu IPO Saham? Definisi, Tujuan, dan Cara Kerjanya

November 23, 2023
Penulis
Rabbani Haddawi
Isi Artikel

Apa itu IPO? IPO dalam saham, atau Initial Public Offering, adalah salah satu istilah yang sering terdengar dalam dunia investasi. Namun, mungkin banyak dari kita yang masih bingung tentang apa sebenarnya IPO itu, apa tujuannya, dan bagaimana cara kerjanya. 

Dalam artikel ini, kita akan mengupas secara mendalam tentang IPO, termasuk definisinya, tujuan di baliknya, dan proses kerjanya. Mari simak selengkapnya di bawah ini!

Apa Itu IPO dalam Investasi?

Apa itu IPO dalam investasi khususnya saham? IPO adalah proses di mana sebuah perusahaan memutuskan untuk menjual saham-sahamnya kepada publik untuk pertama kalinya. Dengan kata lain, IPO adalah momen ketika sebuah perusahaan swasta berubah menjadi perusahaan publik. 

Perusahaan yang melakukan IPO biasanya menerbitkan saham-sahamnya di pasar saham dan memungkinkan investor dari berbagai kalangan untuk membelinya. Ini adalah langkah penting dalam perkembangan perusahaan dan dapat memberikan manfaat besar bagi perusahaan dan investor.

Tujuan Perusahaan IPO

IPO bukanlah keputusan yang diambil secara sembarangan oleh sebuah perusahaan. Ini adalah langkah strategis yang dipertimbangkan dengan cermat. Berikut merupakan tujuan-tujuan utama perusahaan dalam melakukan IPO.

1. Akses Modal Tambahan

Salah satu tujuan utama perusahaan dalam melakukan IPO adalah untuk mendapatkan akses ke modal tambahan. Dengan menjual saham kepada publik, perusahaan bisa mengumpulkan dana yang sangat dibutuhkan. Dana ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti:

  • Pengembangan Bisnis: Perusahaan dapat menggunakan dana dari IPO untuk memperluas operasinya, mengembangkan produk atau layanan baru, atau masuk ke pasar baru.
  • Membayar Utang: IPO dapat digunakan untuk membayar utang yang mungkin telah ditemukan perusahaan selama pertumbuhan mereka. Ini bisa mengurangi beban keuangan perusahaan.
  • Akuisisi: Dana dari IPO dapat digunakan untuk membeli perusahaan lain atau aset yang relevan. Ini adalah cara yang efektif untuk pertumbuhan bisnis.

2. Likuiditas untuk Pemegang Saham Awal

Pemegang saham awal, seperti pendiri dan investor awal, seringkali ingin melihat hasil dari investasi mereka. Melalui IPO, mereka dapat menjual saham mereka di pasar terbuka. Ini memberikan likuiditas kepada mereka dan memungkinkan mereka untuk mendapatkan keuntungan dari investasi awal mereka.

3. Peningkatan Profil Publik

Melakukan IPO juga membantu meningkatkan profil publik perusahaan. Ketika sebuah perusahaan terdaftar di bursa saham, informasi tentang perusahaan tersebut menjadi lebih terbuka dan mudah diakses oleh publik. Ini dapat meningkatkan kesadaran merek dan membantu perusahaan menarik perhatian investor potensial.

4. Pembagian Risiko

Dengan memperluas pemegang saham melalui IPO, perusahaan dapat membagi risiko. Risiko tidak hanya ditanggung oleh pemegang saham awal, tetapi juga oleh investor publik. Ini dapat membantu mengurangi tekanan keuangan pada pemegang saham awal jika perusahaan menghadapi kesulitan.

Cara Kerja IPO

Proses IPO dimulai ketika perusahaan memutuskan untuk menjadi perusahaan publik. Mereka akan bekerja sama dengan bank investasi untuk mengatur penawaran saham pertama mereka. Bank investasi ini akan membantu menentukan harga saham awal dan menjual saham tersebut kepada investor potensial.

Untuk lebih jelasnya lagi, berikut merupakan metode yang umum diterapkan dalam proses sebuah perusahaan melakukan IPO.

1. Persetujuan dari Pemegang Saham

Tahap pertama dalam proses IPO adalah perusahaan harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham, terutama dari pemegang saham mayoritas. Ini adalah langkah penting karena pemegang saham memiliki hak untuk menentukan apakah perusahaan harus go public atau tidak. Persetujuan ini biasanya diperoleh melalui pemungutan suara dalam rapat pemegang saham.

2. Penunjukan Penjamin Emisi

Penjamin emisi, yang sering disebut sebagai underwriter, adalah pihak yang membuat kontrak dengan perusahaan (emiten) untuk melakukan penawaran umum saham bagi kepentingan emitennya. 

Mereka bertanggung jawab untuk menentukan harga saham awal, jumlah saham yang akan dijual, dan cara penawaran kepada investor. Penjamin emisi ini dapat beroperasi dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa saham yang tidak terjual.

3. Melaporkan ke BEI dan OJK

Langkah ketiga dalam proses IPO adalah melaporkan rencana pencatatan saham kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

BEI dan OJK akan melakukan penelaahan atas permohonan ini, memastikan bahwa semua informasi yang relevan tentang penawaran saham, kondisi keuangan, dan kegiatan usaha perusahaan diungkapkan kepada publik melalui prospektus.

Tahap ini sangat penting karena memastikan bahwa seluruh informasi yang disampaikan sesuai dengan fakta.

4. Menerbitkan Prospektus dan Bookbuilding

Setelah mendapatkan persetujuan dari OJK, perusahaan dapat menerbitkan prospektus ringkas yang berisi informasi lengkap tentang penawaran saham. Selain itu, mereka dapat melakukan public expose jika izin publikasi telah diberikan oleh OJK. 

Dalam public expose, perusahaan akan menyampaikan rentang harga saham perdana yang akan ditawarkan kepada investor melalui proses yang dinamakan penawaran awal (bookbuilding).

Proses penentuan harga saham perdana ini dilakukan dengan mempertimbangkan minat pembelian saham selama masa bookbuilding. Jika minat investor tinggi, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menjual dengan harga yang lebih tinggi.

5. Resmi IPO

Setelah semua persiapan selesai, perusahaan dapat melakukan penawaran umum kepada publik. Pencatatan saham di BEI akan diberikan persetujuan, dan kode saham (ticker code) perusahaan akan diumumkan. Proses penawaran umum ini biasanya berlangsung selama 1-5 hari kerja.

6. Perdagangan Saham

Setelah saham tercatat di BEI, investor dapat memperjualbelikan saham perusahaan kepada investor lain melalui sekuritas atau perusahaan efek yang menjadi anggota bursa yang terdaftar di BEI. Inilah saatnya perdagangan saham resmi dimulai, dan saham perusahaan dapat diperdagangkan di pasar saham.

Keuntungan dan Risiko IPO bagi Investor

Bagi investor, mengambil bagian dalam Initial Public Offering dapat menjadi peluang besar, tetapi juga memiliki risiko yang harus diperhatikan dengan baik. Di bawah ini, kita akan membahas keuntungan dan risiko yang terkait dengan investasi dalam IPO.

Keuntungan IPO bagi Investor

  • Potensi keuntungan besar.
  • Potensi kenaikan harga saham sangat signifikan.
  • Memperoleh keuntungan yang lebih substansial.
  • Akses ke perusahaan lebih tinggi.

Risiko IPO bagi Investor

  • Volatilitas awal yang tinggi.
  • Informasi yang terbatas.
  • Persaingan yang ketat.
  • Harga saham yang terkadang bisa cukup tinggi.

Investasi dalam IPO dapat memberikan potensi keuntungan besar dan akses awal ke perusahaan yang menjanjikan. Namun, juga penting untuk memahami risiko yang terlibat, termasuk volatilitas awal, informasi yang terbatas, dan persaingan yang ketat. 

Sebelum berinvestasi dalam IPO, penting untuk melakukan penelitian yang cermat dan mempertimbangkan toleransi risiko milikmu. Ingatlah selalu untuk melakukan konsultasi dengan profesional keuangan sebelum membuat keputusan investasi.

Semoga artikel ini dapat membantu kamu mengetahui informasi lengkap dari apa itu IPO, ya. Jika kamu tertarik dengan tips dan informasi seputar keuangan seperti artikel di atas, selalu kunjungi laman KitaMapan untuk mendapatkan update terbarunya.

Kamu juga bisa berlangganan newsletter-nya hanya dengan memasukkan alamat email. Yuk, mulai terapkan tips mengelola keuangan dari KitaMapan sekarang!.